Pengertian, Unsur, Teknik dan Kreativitas Seni Peran

pengertian-seni-peran
Rate this post

Definisi Akting

pengertian-seni-peran

Akting merupakan elemen penting dalam pertunjukan teater. Mengapa demikian? Karena tanpa adanya akting yang dibawakan oleh satu orang atau banyak orang sebagai aktor di atas panggung tidak mungkin sebuah peristiwa teater terjadi. Oleh karena itu, pembelajaran pertama dan terpenting dalam teater yang harus Anda pahami adalah teori, konsep, teknik, dan prosedur akting.

Keberagaman seni teater yang kita miliki dan kita ketahui, baik teater tradisional maupun teater non tradisional memiliki jenis dan bentuk pertunjukan yang spesifik. Kekhasan ragam teater tradisional dan ciri-ciri kehadiran keseniannya pada setiap suku dan masyarakat Indonesia sangat erat kaitannya dengan kehidupan adat dan seremonial yang bermuara pada pembahasan tentang seni peran dalam teater tradisional.

Perlu anda ketahui bahwa teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri, dilihat dari unsur-unsur pembentuk keseniannya dapat dibedakan menjadi dua bentuk pertunjukan yaitu teater rakyat tradisional dan teater keraton tradisional. Mengenai media ekspresinya juga bisa dibedakan, yaitu teater manusia dan teater boneka.

Akting dalam perkembangannya lebih populer dengan istilah akting. Seorang pemain dalam menjalankan perannya dikenal dengan kata actor, aktris, character player dan actor. Oleh karena itu, tanpa kehadiran seorang pemain dalam pergelaran tersebut tidak akan ada acara pentas seni. Namun perlu diingat, dalam akting, baik teater tradisional maupun teater perkembangan atau teater modern, agar terjadi komunikasi antara aktor dan penontonnya. Ada beberapa elemen penting yang harus diketahui, diantaranya sebagai berikut:

  • Ada kerja keras, kerjasama yang baik antara pemain dan sutradara dalam membangun ritme permainan akting.
  • Menghindari kesalahan dalam pemilihan karakter atau miss casting dalam akting, sehingga akting berlebihan atau under acting (akting di bawah standar, kurang ekspresif dari tuntutan peran).
  • Ada keberanian untuk mencoba dan gagal. Pada dasarnya sukses, harus percaya dari kegagalan, itulah pentingnya ketekunan dan kemauan yang kuat yang perlu ditanamkan oleh Anda menuju kesuksesan yang diharapkan.
  • Punya wawasan dan suka nongkrong. Oleh karena itu, dituntut untuk menyukai membaca, menonton pertunjukan dan harus peka terhadap kejadian di sekitarnya dan masalah aktual untuk melatih ingatan dan emosi serta materi apa yang akan dibahas dalam termatika cerita.
  • Harus percaya pada diri sendiri, memiliki kesadaran akan potensi kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Namun dengan ketampanan, kecantikan di atas rata-rata atau di bawah rata-rata dan didukung oleh lebih dari dirinya menjadi luar biasa di bidang akting.

Elemen Akting

Pada dasarnya seorang pemain dalam berakting haruslah piawai dan menawan di atas panggung. Sebagai rasa tanggung jawab, seorang pemain atau aktor, seorang aktris harus selalu mengasah kemampuannya agar memiliki kepekaan melalui proses pengerjaan unsur-unsur peran seni yaitu body, voice dan taste.

Pentingnya unsur-unsur akting adalah memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun penokohan peran dan pesan moral yang diungkapkan oleh seorang pemain dalam suatu hubungan unsur.

Perlu Anda ingat lagi, esensi teater ada peran, pemain, aktor dengan media utama adalah manusia. Inti dari cerita yang disampaikan oleh tokoh-tokohnya adalah konflik atau kontradiksi yang dijalin oleh penataan cerita dalam suatu hubungan sebab akibat dengan mengusung tema cerita. Berikut penjelasan tentang unsur-unsur akting, diantaranya sebagai berikut:

1. Drama

Bermain dalam bahasa Jawa artinya melakukan, memerankan suatu cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh atau tokoh utama dengan kata tau tanpa kata dalam suatu peran yang dibawakan.

Drama yang ditulis oleh orang lain (pengarang) di mata seniman teater merupakan bahan mentah atau sumber gagasan, gagasan dan pesan moral yang menginspirasi kreativitas dalam berakting melalui pertunjukan teater, salah satunya bertumpu pada cerita atau lakon teater tradisional di daerah Anda. .

2. Unsur Penokohan atau Peran

Penokohan, peran atau posisi tokoh yang dibawakan oleh satu dan atau beberapa pemain merupakan unsur penting dalam seni akting yang bersumber dari lakon, cerita dan naskah yang ditulis maupun tidak ditulis oleh seorang pengarang.

Ciri-ciri dalam teater dapat dibedakan menjadi beberapa posisi atau peran tokoh, diantaranya sebagai berikut:

  • Protagonis ialah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama disebut dengan tokoh putih. Kedudukan tokoh utama ialah yang menggerakan cerita, sehingga cerita memiliki peristiwa dramatic (konflik).
  • Antagonis ialah lawah tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh hitam.
  • Kedudukan tokoh Antagonis merupakan yang menghalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh Antagonis dan Protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan cerita.
  • Deutragonis ialah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat kepada tokoh utama.
  • Foil ialah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh Antagonis dalam menghambat itikad tokoh utama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat yang memperburuk kondisi kepada tokoh Antagonis.
  • Tetragonis ialah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat nertal.
  • Confident ialah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama.
  • Raisonneur ialah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton.
  • Utilitty ialah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut juga dengan goro-goro, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, pengembira atau hanya sebatas pelengkap saja.

3. Unsur Tubuh

Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah ialah unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu memiliki stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks atau kepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harus rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akan dibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuh yang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akan potensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau vokal.

4. Unsur Suara

Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara ialah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata-kata. Unsur suara sebagai saran dalam seni peran maupun seni teater agar berfungsi dengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran, perlu dilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh yang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni peran.

5. Unsur Penghayatan

Penghayatan ialah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman sukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seni peran nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat perhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nya akan terasa berbeda.

6. Unsur Ruang

Ruang dalam seni peran ialah unsur yang menunjukan tentang ruang imajiner yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya. Contohnya, gerak besar, biasanya pemain memperoleh suasana, angkuh, sombong, menguasai, agung, kebahagian, perbedaan status dan marah.

7. Unsur Kostum

Kostum dalam seni peran ialah semua perlengkapan yang dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahirlah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur, rias, busan dan asesoris sebagai penguat, memperjelas watak tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau status sosial.

8. Unsur Property

Pemahaman Property dalam seni peran ialah semua peralatan yang digunakan pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh, tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan dan berfungsi untuk menguat watak atau karakter seorang pemain, seperti, tas, topi, cangklong, tongkat, pentungan, kipas, panah, busur dan golok.

9. Unsur Musikal

Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangunan suasana laku seni peran di atas pentas meliputi, irama suasana hati atau sukma dalam membangun irama permainan dengan lawan main, irama vokal, suara pengucapan sang pemain atau aktor dan irama musik sebagai penguat karakter tokoh beruppa, gending, musik, suara dan efek audio, baik melalui iringan musik langsung maupun musik rekaman.

Teknik Dasar Seni Peran

Teknik ialah cara, metode dan strategi dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu kegiatan dengan baik dan benar. Teknik seni peran dapat kamu pahami sebagai suatu cara, metode atau cara untuk mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam membawakan peran atau tokoh dengan totalitas dan penuh kesadaran, sehingga diperoleh manfaat dalam mengingkatkan akting atau seni peran dari suatu tokoh atau peran yang diekspresikan.

Hal tersebut dilakukan agar memiliki stamina fisik, suara yang memadai, dan indra perasa dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga memiliki pengalaman dalam berakting atau berakting.

Latihan pertama

Olahraga adalah pembelajaran praktis melalui proses atau latihan agar tubuh kita memiliki daya tahan yang kuat, kelenturan dan daya refleks tubuh.

2. Pemrosesan bahasa

Pemrosesan ucapan adalah praktik pemrosesan atau pelatihan elemen yang berkaitan dengan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan sehingga Anda memiliki artikulasi intonasi ucapan, dinamika suara, dan kekuatan suara yang jelas.

3. Rasa

Perasaan adalah proses pelatihan di mana perasaan dipandang sebagai objek utama dari pemrosesan atau pelatihan.

Kamar ke-4

Ruangan adalah tempat di mana peran dapat dimainkan dengan ruang lingkup peralatan dan pengaturan dekorasi yang disajikan di atas panggung.

Kreativitas akting

Kreativitas akting adalah suatu metode atau cara untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam mempelajari seni akting, menguasai dan mengolah tubuh, suara, pikiran dan jiwa, yang mana siswa dengan totalitas, kesadaran penuh dan tanggung jawab untuk berperang. mereka harus menanggungnya.

Ada beberapa tahapan dalam kreativitas akting, diantaranya:

  • Sebelum berlatih akting, Anda akan terbiasa dengan latihan, atau setidaknya pemanasan, peregangan dan latihan ekspresi tubuh, wajah, mulut, nyanyian dan pikiran untuk mengeksplorasi karakter karakter saat berakting.
  • Baca atau selesaikan naskah berikut secara individu atau kelompok.
    Lakukan pemilihan dan penentuan peran atau karakter sesuai keinginan atau berdasarkan pembagian kelompok yang dibentuk.
  • Analisis karakter dan penokohan berdasarkan peran yang akan Anda mainkan berdasarkan instruksi skrip atau karakter yang diungkapkan dari kata-kata melalui dialog karakter di dalam skrip.
  • Amati karakter dan figur sesuai peran yang akan Anda dan teman Anda mainkan, berdasarkan pengamatan
  • Anda terhadap orang-orang di lingkungan dengan keunikan, kekhasan dan pesonanya.
  • Hafalkan dialog dan jelajahi gerakan, suara, dan perkiraan peran menggunakan karakter yang Anda hadirkan menggunakan naskah.
  • Setelah menghafal naskah dan menyadari tanda terakhir dialog lawan main peran seni, lakukan eksplorasi atau perluasan spasial berupa pemblokiran, pergerakan, bisnis, leveling, waktu dan suasana untuk membangun permainan kelompok ritme.
  • Setelah naskah dirilis, mengeksplorasi teknik akting dan meneliti elemen pendukung akting.
    Untuk menyambut minggu terakhir pertunjukan, Anda dan kelompok perlu melakukan aktivitas untuk membuat gladi bersih dan gladi bersih di tempat, di kelas, atau di atas panggung untuk menunjukkan kreativitas akting Anda di teater secara berkelompok.
  • Terakhir, kelompok Anda mempresentasikan dan menafsirkan pembelajaran seni peran sebagai hasil analisis karakter saat menulis dan memainkan seni peran dengan ciri-ciri karakter yang Anda bawa secara individu maupun kelompok sebagai hasil dari tindakan kreatif.

Pada prinsipnya kreativitas dalam berakting dalam bentuk prosedur atau tahapan terdiri dari pelaksanaan pembelajaran pelaku sesuai dengan karakter tokoh dengan naskah yang dibaca! Untuk mendapatkan hasil tindakan yang maksimal, Anda perlu mengikuti level dan langkah-langkah pembelajaran yang disarankan oleh guru.

Sumber :

Related posts