Polytron incar pangsa pasar smartphone
Polytron, yang telah beroperasi di pasar ponsel pintar negara ini selama tiga tahun, menargetkan pangsa pasar ponsel cerdas di Indonesia.
“Anda dapat mengatakan bahwa pangsa pasar (smartphone) telah meningkat satu hingga dua tahun, tetapi pangsa pasar untuk ponsel fitur kami telah mencapai 7 persen,” kata Jenderal Usun Pringgodigdo, General Mobile Manager, setelah peluncuran Prime 7 di Jakarta di hari Rabu.
Menurut Usun, pasar ponsel dengan ukuran pasar di Indonesia cukup besar
dengan sekitar 800.000 unit per bulan. Di antara 10 jenis produk ponsel Polytron, perangkat dengan harga di bawah Rp 1,3 juta masih mendominasi penjualan.
“Telepon fungsional masih digunakan di daerah,” kata Usun.
Untuk smartphone, Polytron saat ini memiliki pabrik di Kudus dengan kapasitas produksi 300.000 per bulan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Sebagai merek lokal, Polytron tidak takut untuk bersaing dengan pemasok asing seperti Oppo dan Vivo, yang secara agresif memasuki pasar Indonesia dengan smartphone superior mereka.
“Saya yakin bahwa setiap pasar seperti Indonesia memiliki keunikannya sendiri.
Polytron pada dasarnya adalah merek Indonesia, itulah sebabnya kami memahami pasar Indonesia,” kata Polytron, Direktur Pemasaran Tekno Wibowo.
Polytron juga tidak ikut serta dalam mengembangkan inovasi untuk mengikuti tren ponsel cerdas di 2017, seperti fitur dual kamera yang ditawarkan oleh produsen ponsel pintar Cina.
“Inovasi ada di sana, kami juga memeriksa karakteristik
dan tren komponen, tetapi kami juga mempertimbangkan kegunaannya. Kami pasti akan memantau bagaimana hal itu dapat dilakukan dengan kombinasi Fira OS,” kata Usun.
sumber :
